Merawat Sapi Betina Bunting: Nutrisi, Lingkungan, dan Tanda-Tanda Melahirkan
Masa kebuntingan merupakan periode penting dalam siklus reproduksi sapi yang menentukan kualitas dan kesehatan anak sapi (pedet) yang akan lahir. Perawatan yang kurang tepat selama masa bunting dapat menyebabkan gangguan kehamilan, kelahiran prematur, atau bahkan kematian pedet.
Oleh karena itu, pemahaman tentang nutrisi, lingkungan kandang, dan tanda-tanda menjelang kelahiran sangat penting bagi setiap peternak.
Pentingnya Perawatan Sapi Betina Bunting
Sapi betina yang bunting membutuhkan perhatian lebih karena tubuhnya tidak hanya menopang kebutuhan dirinya sendiri, tetapi juga janin di dalam rahim. Kesalahan kecil seperti kekurangan pakan bergizi atau stres lingkungan dapat berpengaruh langsung terhadap pertumbuhan janin.
Manajemen perawatan yang baik akan membantu:
- Meningkatkan tingkat kelahiran hidup.
- Menghasilkan pedet yang sehat dan kuat.
- Mempercepat pemulihan induk setelah melahirkan.
- Menjaga siklus reproduksi tetap normal untuk kebuntingan berikutnya.
Kebutuhan Nutrisi Selama Masa Bunting
Kebutuhan pakan sapi bunting berbeda dengan sapi biasa. Nutrisi harus cukup untuk menjaga kesehatan induk sekaligus menunjang pertumbuhan janin.
1. Energi dan Protein
Sumber energi dapat berasal dari hijauan segar seperti rumput gajah atau odot, serta tambahan konsentrat seperti dedak padi, jagung giling, dan bungkil kedelai. Protein sangat penting untuk perkembangan otot janin dan jaringan tubuh induk.
2. Mineral dan Vitamin
Tambahkan mineral mix atau garam khusus sapi untuk mencukupi kebutuhan kalsium, fosfor, dan magnesium. Vitamin A, D, dan E juga penting untuk pertumbuhan janin dan daya tahan tubuh induk.
3. Air Bersih dan Cukup
Sapi bunting harus selalu mendapat air bersih tanpa batas. Kekurangan air bisa menyebabkan dehidrasi, nafsu makan turun, dan gangguan metabolisme.
4. Hindari Kelebihan Pakan
Memberikan pakan terlalu banyak justru berisiko membuat induk kegemukan, sehingga menyulitkan proses melahirkan. Pastikan pakan seimbang antara hijauan dan konsentrat dengan rasio sekitar 60:40.
Lingkungan dan Kandang yang Ideal
Lingkungan yang nyaman membantu sapi bunting terhindar dari stres dan menjaga kesehatannya hingga waktu melahirkan tiba.
Kriteria kandang yang baik untuk sapi bunting:
- Bersih, kering, dan tidak licin untuk mencegah sapi tergelincir.
- Ventilasi cukup agar udara segar mengalir lancar.
- Lantai miring sedikit agar kotoran mudah dibersihkan.
- Sediakan ruang gerak cukup, sekitar 2,5 x 2 meter per ekor.
- Hindari suara bising atau gangguan dari hewan lain.
Pada 1 bulan terakhir sebelum melahirkan, sapi sebaiknya dipisahkan dari kelompok dan ditempatkan di kandang khusus melahirkan (kandang beranak). Kandang ini harus dilengkapi dengan alas jerami kering untuk kenyamanan dan kebersihan.
Perawatan Kesehatan Selama Bunting
Kesehatan sapi bunting harus dijaga melalui pemeriksaan rutin dan pemberian suplemen. Beberapa langkah penting antara lain:
- Lakukan vaksinasi sesuai jadwal yang dianjurkan dokter hewan.
- Periksa kondisi ambing dan vulva secara berkala.
- Berikan obat cacing bila diperlukan, tetapi hindari saat usia kebuntingan tua.
- Batasi aktivitas berat seperti berjalan jauh atau menaiki sapi lain.
Selain itu, catat tanggal kawin dan perkiraan waktu kelahiran (biasanya sekitar 280 hari atau 9 bulan lebih 10 hari setelah kawin) agar peternak siap menghadapi masa melahirkan.
Tanda-Tanda Sapi Akan Melahirkan
Menjelang kelahiran, sapi akan menunjukkan perubahan fisik dan perilaku yang khas. Mengenali tanda-tanda ini penting agar peternak dapat memberi bantuan bila diperlukan.
Ciri-ciri sapi betina akan melahirkan:
- Perut bagian belakang tampak turun dan ambing membesar penuh susu.
- Vulva (alat kelamin) membengkak dan mengeluarkan lendir bening.
- Nafsu makan menurun dan sapi terlihat gelisah.
- Sering berbaring dan berdiri bergantian.
- Ekor terangkat, dan akhirnya muncul selaput putih berisi cairan ketuban.
Setelah ketuban pecah, proses kelahiran biasanya terjadi dalam waktu 1–2 jam. Jika lebih lama, segera hubungi dokter hewan atau petugas inseminator untuk membantu proses persalinan.
Perawatan Setelah Melahirkan
Begitu sapi melahirkan, segera bersihkan lendir yang menutupi hidung dan mulut pedet agar bisa bernapas dengan baik. Biarkan induk menjilati anaknya untuk merangsang sirkulasi darah dan mempererat ikatan alami.
Pastikan pedet mendapat kolostrum (ASI pertama) dalam 2 jam pertama setelah lahir, karena mengandung antibodi penting untuk kekebalan tubuh. Sementara itu, induk sapi sebaiknya diberi air minum hangat dan pakan ringan seperti rumput segar agar tidak stres.
Dalam 2–3 hari pertama, pantau kondisi ambing induk agar tidak terjadi pembengkakan atau mastitis. Bila terlihat abnormal, segera lakukan pemeriksaan.
Kemitraan dengan Ghaffar Farm untuk Pendampingan Profesional
Bagi peternak yang ingin memastikan keberhasilan reproduksi dan perawatan sapi bunting, Ghaffar Farm menyediakan program kemitraan dengan pendampingan langsung dari tim ahli.
Melalui program ini, peternak akan mendapatkan:
- Konsultasi manajemen reproduksi dan nutrisi sapi bunting.
- Pelatihan deteksi kebuntingan dan tanda kelahiran.
- Bimbingan pembuatan pakan khusus sapi bunting.
- Akses ke layanan dokter hewan dan inseminasi buatan (IB).
Dengan pendampingan profesional, risiko keguguran dan kematian pedet dapat ditekan seminimal mungkin, sementara tingkat kelahiran sehat meningkat signifikan.
Kesimpulan
Merawat sapi betina bunting memerlukan perhatian khusus terhadap pakan, lingkungan, dan kesehatan reproduksi. Nutrisi seimbang, kandang yang nyaman, serta pemantauan rutin menjadi kunci keberhasilan dalam menghasilkan pedet sehat dan induk yang cepat pulih setelah melahirkan.
Melalui dukungan kemitraan bersama Ghaffar Farm, peternak dapat menjalani proses reproduksi ternak secara lebih efisien, aman, dan menguntungkan — menjadikan peternakan sapi lebih produktif dan berkelanjutan.